LINTAS SUMBA – Tunjangan guru yang tak kunjung cair memicu kemarahan Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Ngadu Bonnu Wulla.

Ia meluapkan kekesalannya saat inspeksi mendadak ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K), pada Selasa, 1 Juli 2024 siang.

Bupati turun langsung setelah menerima keluhan berulang dari guru-guru yang belum menerima hak mereka.

Saat itu, ia mendesak staf sekretariat Dinas P dan K SBD, Catherina Rambu Kapu Horo, agar menjelaskan alasan keterlambatan pencairan tunjangan.

Katty, sapaannya, semula berdalih bahwa kendala terletak pada data pokok pendidikan (Dapodik) guru yang bermasalah.

Namun pernyataan itu langsung dibantah operator yang memastikan data guru tidak bermasalah.

Tak lama, Katty mengubah alasan. Ia menyebut sebagian guru tidak aktif mengajar karena menjabat kepala desa. Alasan itu langsung dipertanyakan oleh Bupati.

“Waktu itu kamu bilang kamu tidak bisa proses karena tidak ada absen. Sekarang orang lengkap absen kenapa kamu tidak proses?” tanya Bupati Ratu Wulla, dikutip Lintassumba.com dalam vidio live streaming facebook @Ratu Wulla Talu.

Katty kembali membela diri. Ia menyatakan pencairan bukan sepenuhnya tanggung jawabnya, dan Dapodik disebutnya selalu berubah-ubah. Pernyataan itu memicu reaksi keras dari Bupati.