LINTAS SUMBA – Dalam upaya mendukung pendidikan vokasi yang adaptif dan relevan, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di era Indonesia Emas 2045, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Don Bosco menggelar Edu-Conference.
Kegiatan bertajuk “Pendidikan Vokasi Sumba Barat Daya Menuju Indonesia Emas” ini berlangsung di Aula SMK Don Bosco, Weepangali, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, pada Rabu, 6 November 2024.
Edu-Conference ini menghadirkan beragam peserta, termasuk 17 perwakilan dari 43 SMK di Kabupaten Sumba Barat Daya, perwakilan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pelaku industri, sektor perhotelan, minimarket, serta puskesmas setempat.
Acara ini dipandu oleh tiga narasumber utama: Kepala SMK Don Bosco, P. Dominggus Huba; Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Kabupaten Sumba Barat Daya, Ibrahim Boimau, serta Project Manager, Hasudungan Sehat Maruli Tua.
Melalui kegiatan ini, para narasumber dan peserta berdiskusi tentang pentingnya pendidikan vokasi yang adaptif dan relevan untuk mempersiapkan lulusan yang mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Project Director, P. Yohanes Boedirahardjo Soerjonoto, SDB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagai penutup dari proyek SMK Don Bosco yang berjalan sejak 2021.
“Mulai dari pembangunan gedung, pelengkapan sarana prasarana, hingga pelatihan bagi staf-staf SMK, sehingga mampu menjadi pendidik di tingkat SMK dan juga memberikan inovasi-inovasi baru di SMK,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa program tersebut mendapat dukungan dari kementerian Jerman yang bekerja sama dengan Salesian Don Bosco (SDB) dan para alumni SMK Don Bosco.
Selain itu, proyek ini juga berfokus pada penguatan kemampuan sosial dan praktis siswa, termasuk kewirausahaan.
Sementara itu, saat ditemui terpisah lintassumba.com, Hasudungan Sehat Maruli Tua, mengungkapkan bahwa konferensi ini dimulai dari kegiatan FGD pembuatan peta jalan, pada Selasa, 5 November 2024.