LINTAS SUMBA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengumumkan bahwa status Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengalami peningkatan dari status normal menjadi waspada atau level II.
Hendra Gunawan, sebagai kepala PVMBG, dalam laporannya di Jakarta menyampaikan bahwa kenaikan tingkat aktivitas tersebut telah dimulai sejak pukul 13.00 WITA.
“Masyarakat atau pengunjung di sekitar Gunung Kelimutu agar tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah,” ujarnya.
Gunung Kelimutu adalah sebuah gunung berapi bertipe strato yang memiliki elevasi (ketinggian) sebesar 1.384,5 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pos pengamatan yang terletak di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende merupakan tempat di mana PVMBG melakukan pengamatan dengan menggunakan metode visual dan instrumental.
Ada tiga danau kawah di Gunung Kelimutu, yaitu Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri), dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).
PVMBG sedang mengobservasi gas berwarna putih yang lembut dan memiliki intensitas tipis dengan ketinggian antara 5 hingga 25 meter dari puncak kawah.
Hendra Gunawan juga mengungkapkan bahwa perubahan warna di permukaan Kawah I dan II semakin jelas dan konsisten.
Pada tanggal 17 Mei 2024, terjadi perubahan pada air di Kawah I dimana warnanya berubah menjadi hijau tua. Dua titik kecil air diatas permukaan danau kawah terlihat di sebelah timur laut.
Selain itu, tercium bau gas belerang yang sangat lemah. Suhu air di danau kawah dapat diukur pada nilai 23 derajat Celsius.
Pada tanggal 22 Mei 2024, terjadi perubahan warna danau Kawah I menjadi cokelat gelap dengan suhu air sebesar 21 derajat Celsius.
Namun, pada tanggal 17 Mei 2024, air danau di Kawah II tetap mempertahankan warna yang berbeda yakni biru muda.