LINTAS SUMBA – Penggunaan pupuk non organik atau kimia seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Pupuk ini merupakan pupuk buatan dan pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia, seperti Pupuk Urea, Pupuk ZA, Pupuk NPK, Pupuk TSP, dll.
Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan penggunaan pupuk non organik, rangkuman lintassumba.com:
1. Pencemaran Tanah dan Air
Pupuk non organik mengandung bahan kimia sintetis seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dalam bentuk yang mudah larut.
Ketika pupuk ini digunakan secara berlebihan atau tidak terkendali, bahan kimia tersebut dapat mencemari tanah dan air tanah, mengakibatkan degradasi kualitas lingkungan.
2. Kerusakan Ekosistem
Pencemaran yang disebabkan oleh pupuk berbahan kimia ini dapat merusak ekosistem air, termasuk sungai, danau, dan lautan.
Aliran pupuk yang berlebihan ke perairan dapat menyebabkan pertumbuhan alga berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan eutrofikasi dan menyebabkan kematian massal hewan air serta menurunkan kualitas air.
3. Penurunan Kualitas Udara
Pembakaran atau proses produksi dari pupuk yang satu ini juga dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global dan masalah kesehatan manusia seperti gangguan pernapasan.
4. Kesehatan Manusia
Penggunaan pupuk non organik juga dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Residu bahan kimia sintetis dalam tanaman yang ditanam dengan pupuk ini dapat terakumulasi dalam tanaman dan kemudian dikonsumsi oleh manusia, meningkatkan risiko keracunan makanan dan berbagai penyakit kronis seperti kanker dan gangguan hormonal.
5. Resistensi Tanaman Terhadap Pupuk
Penggunaan pupuk non organik secara berlebihan dapat menyebabkan tanaman menjadi tergantung pada pupuk untuk pertumbuhan mereka.
Hal ini dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi alami dari tanah dan membuat mereka lebih rentan terhadap serangan penyakit dan hama.
6. Pengurangan Kesuburan Tanah
Pupuk ini cenderung mengandung sedikit bahan organik, yang berarti mereka tidak menyediakan nutrisi jangka panjang untuk tanah.
Penggunaan terus-menerus pupuk bersenyawa anorganik ini dapat mengurangi kesuburan tanah secara keseluruhan, mengurangi produktivitas pertanian jangka panjang.
7. Ketergantungan Petani
Penggunaan pupuk non unsur hara ini sering kali menciptakan ketergantungan petani pada input kimia, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga bahan kimia dan pasar.
Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk non organik, penting untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk organik dan praktik pertanian berkelanjutan lainnya.
Pupuk organik lebih ramah lingkungan, lebih aman bagi kesehatan manusia, dan membantu meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang.
Melalui pendekatan ini, kita dapat menjaga keseimbangan lingkungan dan memastikan ketersediaan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Semoga bermanfaat.***
Ikuti berita terupdate Lintas Sumba denganĀ KLIK DI SINI.