LINTAS SUMBA – Satu langkah monumental menuju perdamaian dan persatuan, Markus Dairo Talu (MDT) menghadiri prosesi ritual adat perdamaian.
Acara ini dilaksanakan di kampung halaman dr. Kornelius Kodi Mete di Tana Buru, Desa Kapaka Mandeta, Kecamatan Kodi, pada hari ini, Kamis, 11 Juli 2024.
Didampingi sang istri Ratu Ngadu Wulla Talu (RWT), mantan bupati Sumba Barat Daya itu disambut langsunng oleh keluarga besar drm Kornelius Kodi Mete.
Tarian adat kodi dan sorak sorai masyarakat yang mengguncang bumi Kodi itu menambah semarak suasana, menunjukkan kebersamaan dan kegembiraan yang dirasakan oleh seluruh hadirin.
Prosesi adat yang penuh makna ini berhasil menarik lautan massa yang diperkirakan hampir mencapai 10 ribu orang.
Kehadiran mereka mencerminkan dukungan penuh dan cinta terhadap upaya perdamaian yang diinisiasi oleh kedua tokoh ini.
Masyarakat dari berbagai kalangan hadir, termasuk perwakilan dari ketiga tungku, yaitu Kodi, Wejewa, dan Loura, yang turut mengerumuni tempat acara.
“Kami keluarga besar MDT dan Ibu Ratu, menyerahkan satu ekor babi dan satu ekor kerbau, untuk dilakukan prosesi adat perdamaian ini,” saat upacara adat berlangsung.
Penyerahan hewan-hewan ini merupakan bagian dari tradisi adat yang sarat dengan simbolisme dan nilai-nilai luhur, bertujuan untuk menguatkan ikatan sosial dan menyelesaikan segala perbedaan dengan damai.
Acara ini bukan hanya menjadi momen bersejarah bagi Sumba Barat Daya, tetapi juga sebagai contoh inspiratif bagi daerah lain dalam upaya menciptakan perdamaian dan persatuan melalui nilai-nilai budaya lokal.
Prosesi adat perdamaian ini menandai sebuah awal baru, harapan untuk masa depan yang lebih harmonis di Sumba Barat Daya, serta menguatkan kembali tali persaudaraan di antara masyarakat.
Upaya yang dilakukan oleh MDT dan dr. Kornelius Kodi Mete diharapkan dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun Sumba Barat Daya yang lebih baik ke depan.***
Ikuti berita terupdate Lintas Sumba denganĀ KLIK DI SINI.