LINTAS SUMBA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT mengecam keras dugaan pelecehan verbal oleh Ketua DPD Partai Perindo SBD, Yusuf Bora.

Tindakan Yusuf dinilai mencederai martabat jurnalis dan terkesan menghalangi pengungkapan dugaan permainan dalam rekrutmen PPPK di SBD.

“Tindakan tersebut mencederai jurnalis dan terkesan ada upaya menghalang-halangi upaya pengungkapan permainan di balik proses rekrutitmen PPPK di daerah tersebut,” ungkap Ketua PWI NTT, Ferry Djahang, dalam keterangan resminya yang diterima Lintassumba.com, pada Rabu, 11 Juni 2025.

Ferry juga meminta Yusuf menyampaikan permintaan maaf terbuka atas ucapannya yang dianggap merendahkan profesi wartawan.

“Kepada para jurnalis di SBD, PWI menyerukan untuk terus mengungkap proses perekrutan PPPK hingga tuntas. Kepada ketua fraksi perindo untuk secara terbuka menyampaikan permintaan maaf,” tegasnya.

Sebelumnya, Yusuf diduga mengeluarkan pernyataan ofensif saat dihubungi Freddy Ladi, jurnalis TVRI, terkait isu pembentukan Pansus PPPK.

“Kalian wartawan kalau tidak ada berita, tidak ada uang,” ujar Freddy menirukan ucapan Yusuf pada Senin malam, 9 Juni 2025.

Freddy menilai pernyataan itu bentuk arogansi kekuasaan yang melecehkan integritas jurnalis dan menghambat kebebasan pers.

Ia menyebut konfirmasi adalah bagian dari etika jurnalistik, bukan transaksi demi keuntungan pribadi seperti yang dituduhkan Yusuf.