LINTAS SUMBAStunting adalah sebuah kondisi kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan anak.

Penanganan stunting sejak dini harus dilakukan untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan kualitas generasi mendatang.

Jika hal ini tidak diatasi, maka akan terjadi kekurangan generasi yang berkualitas, yang pada gilirannya dapat menjadi beban di masa depan.

Demikian disampaikan Anggota DPR RI Ratu Ngadu Wulla Talu (RWT), saat memberikan materi terkait stunting di Desa Buru Deilo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), pada Sabtu, 27 J jiuli 2024.

Kampanye untuk menurunkan angka stunting di tingkat kabupaten/kota ini terus dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama mitra kerja mereka dari Komisi IX.

RWT mengatakan bahwa gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis ini dapat mempengaruhi perkembangan otak.

“Sehingga otak tidak akan berkembang dengan sempurna,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa dampak jangka panjang dari stunting juga meliputi penurunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Ini semua berujung pada penurunan kualitas SDM. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui program-program kesehatan dan gizi yang lebih efektif,” jelasnya.