LINTAS SUMBA – Ginjal, dengan berbagai tugasnya, bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Selain mengeluarkan limbah alami dan sisa air dari dalam tubuh, ginjal juga memiliki fungsi dalam membantu proses pembentukan sel darah merah, menjaga keseimbangan mineral penting di dalam tubuh, serta membantu menjaga tekanan darah, dan kesehatan tulang.

Menurut sumber yang diunggah di situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), gagal ginjal kronik terjadi ketika kerusakan pada struktur dan/atau fungsi ginjal berlangsung selama minimal tiga bulan.

Gangguan ginjal akut atau kerusakan ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan adalah masalah yang bisa terjadi karena perubahan fungsi ginjal yang mendadak.

Tanda-tanda gagal ginjal kronik berbeda-beda, mulai dari gejala mual, muntah, sakit kepala, kelelahan yang mudah terjadi, berkurangnya nafsu makan, sensasi gatal pada kulit, perubahan dalam frekuensi dan volume air kencing, pembengkakan di kaki dan kelopak mata saat pagi hari, perut yang semakin membesar, kesulitan bernafas, kejang-kejang, serta pengurangan kesadaran.

Menurut Sashi Kiran A, seorang konsultan Nefrologi di Rumah Sakit Yashoda Hyderabad, penyakit ginjal kronis adalah kondisi yang terus berkembang dan tidak menampakkan gejala yang jelas sampai kondisinya mencapai tingkat yang signifikan.

Bahkan, jika gejalanya muncul, pasien mungkin tidak menyadari bahwa itu disebabkan penyakit ginjal kronis. Oleh karena itu, gejala-gejala pada tahap awal sering tidak disadari oleh kebanyakan pasien. Namun, penting untuk diketahui bahwa jika didiagnosis sejak dini, perkembangannya dapat diketahui,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Hindustan Times, pada Senin, 11 Maret 2023.

Dia menjelaskan, beberapa gejala pertama masalah ginjal yang perlu diwaspadai, seperti kehilangan nafsu makan dan merasa mual jika memaksa diri untuk makan terlalu dini. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya berat badan secara bertahap.

Tanda awal lainnya termasuk peningkatan ukuran kaki setelah berjalan selama beberapa jam atau pembengkakan di area mata saat pagi hari, kelelahan yang mudah, serta sering buang air kecil di malam hari yang mengganggu tidur dan membuat mengantuk di pagi hari.

Menurut Sashi, orang yang memiliki gangguan ginjal mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga konsentrasi saat belajar atau bekerja.

Dikatakannya juga, sebagian besar orang yang menderita gangguan ginjal memiliki tekanan darah yang tinggi atau mengalami peningkatan tekanan darah.

Sashi betul-betul menyoroti bahwa gejala-gejala seperti itu patut diperhatikan dengan serius karena mendeteksi penyakit ginjal kronis sedini mungkin bisa sangat membantu dalam mengurangi risiko perkembangannya secara signifikan.

Kemenkes RI juga menyampaikan, bahwa pencegahan penyakit ginjal kronis dapat dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, menghindari paparan asap rokok, rajin dalam aktivitas fisik, menjaga pola makan yang seimbang, mendapatkan istirahat yang cukup, dan mengelola tingkat stres.***

Ikuti berita terupdate Lintas Sumba denganĀ KLIK DI SINI.