NUSANTARA

Soal Proyek Jalan di Totok yang Diduga Dikerjakan oleh Alat Berat Bertuliskan BI, Michael Nono: Tidak Punya Rasa Kemanusiaan

×

Soal Proyek Jalan di Totok yang Diduga Dikerjakan oleh Alat Berat Bertuliskan BI, Michael Nono: Tidak Punya Rasa Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini
Michael Nono, saat ditemui lintassumba.com pada Minggu, 23 Juni 2024 terkait proyek jalan di Desa Totok (Johan Sogara/Lintas Sumba)
Michael Nono, saat ditemui lintassumba.com pada Minggu, 23 Juni 2024 (Johan Sogara/Lintas Sumba)

LINTAS SUMBA – Michael Nono, salah satu warga Libu Wengo, Desa Totok, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), belakangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Dirinya menjadi menjadi perhatian publik atas sikapnya terhadap proyek pembangunan jalan yang berdampak pada lahan pertanian milik keluarganya.

Kontroversi dimulai ketika proyek tersebut mengganggu kegiatan berkebunnya. Ia menyatakan kekecewaannya karena material proyek jalan (sirtu) dibuang begitu saja ke lahan yang sedang ditanami jagung.

“Yang hotmix sekarang ini tidak ada pendekatan sama sekali. Tiba-tiba datang dan robek sekian meter itu (lahan kebun) dan buang materialnya di sana. Sementara ada jagung yang tumbuh. Dan itu tertimbun Materialnya,” ungkap Michael Nono, saat ditemui lintassumba.com pada Minggu, 23 Juni 2024.

Baca Juga:  Menatap Pilkada 2024 SBD: Dominggus Dama dan Richardus Holo Kondo Berduet, 2 Partai Ini Disebut-sebut!

Menurutnya, tindakan ini tidak hanya merugikan tanaman, tetapi juga menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kehidupan petani setempat.

“Ketika saya lewat, saya bilang kok tega sekali ini orang yang kerja. Tidak punya rasa kemanusiaan. Mereka buang-buang saja sirtu di lahan jagung ini,” ujarnya.

Miche sapaan akrabnya, telah mengadukan masalah ini kepada pemerintah desa, namun respons yang diterimanya belum memuaskan.

Meskipun telah dijanjikan penyelesaian oleh Sekretaris Desa untuk mengoordinasikan dengan Kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), hingga saat ini, belum ada tindak lanjut yang jelas.

“Saya sudah adukan ini ke pemerintah desa. Saya bilang Pak Sekdes tolong lihat kebun kami, banyak sekali material yang timpa itu jagung. Kalau bisa material itu dipindahkan. Dan Pak Sekdes bilang nanti beliau ketemu langsung Kadis PUPR. Tapi realisasinya tidak ada,” jelasnya.

Baca Juga:  39 Pejabat di SBD Dilantik, Bupati: Tunjukkan Integritas, Bukan Menurunkan Citra Pemerintah

Miche pun menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghambat atau melarang proyek pembangunan jalan tersebut. Sebaliknya, ia hanya meminta agar material proyek itu diangkat dari lahan pertaniannya agar kegiatan bercocok tanam lebih lanjut tidak terganggu.

Dia juga menyatakan bahwa ia tidak meminta ganti rugi apa pun, hanya berharap agar pihak terkait memperhatikan nasib lahan pertanian mereka.

Miche juga memberikan solusi konkret dengan mengusulkan agar pengaspalan jalan ditunda sementara waktu sampai material proyek itu diangkat.

Ikuti berita terupdate dari Lintas Sumba di Google News dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stop Copas!