LINTAS SUMBA – Kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi. Praktik kawin tangkap masih marak dan sulit dicegah.

Diskusi publik yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan pun digelar.

Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, pada Kamis–Jumat, 12–13 Juni 2025.

Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) menginisiasi forum ini bersama Yayasan Keadilan dan Perdamaian Indonesia (YKPI) dan tokoh masyarakat lokal.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumba Tengah, Yanti Wiji Lestari, dalam sambutannya menyebut kegiatan ini penting bagi penyusunan Perbup.

Ia berharap diskusi ini jadi langkah awal hadirnya payung hukum perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Sumba Tengah.

“Ini juga bisa jadi rujukan bagi desa untuk menyusun regulasi di desa dalam memperkuat Kelompok Peduli Anak (KPA) dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM),” katanya.

Agenda dua hari itu membedah persoalan kekerasan berbasis gender, serta merumuskan strategi pencegahan dan pemulihan korban di lapangan.

Draft Peraturan Bupati tentang Perlindungan Perempuan dan Anak menjadi fokus utama diskusi yang berlangsung secara terbuka dan kritis.