LINTAS SUMBA – Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Ngadu Bonnu Wulla, menunjukkan sikap tegas terhadap penggunaan dana desa di 173 desa.

Bahkan, ia mengecam dengan keras para kepala desa (kades) yang melakukan penyimpangan dana desa.

Ultimatum ini disampaikan langsung oleh Bupati SBD di hadapan para Kades se-SBD dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan dan Penyelarasan Pengelolaan Dana Desa 2025 di Aula Kantor Bupati SBD, pada Senin, 10 Maret 2025.

Dalam pertemuan tersebut, ia menegaskan akan melaporkan kades nakal yang terbukti menyalahgunakan dana desa ke aparat penegak hukum (APH).

Ratu Wulla juga menyoroti berbagai persoalan pembangunan desa yang belum terselesaikan, termasuk desa-desa yang masih belum teraliri listrik meskipun Indonesia telah merdeka puluhan tahun.

Menurutnya, meskipun dana desa terus dikucurkan setiap tahun, masih banyak desa yang belum teraliri listrik.

Hal ini, ungkap dia, disebabkan oleh kurangnya sinkronisasi antara desa, kabupaten, dan provinsi.

“Padahal setiap tahun anggarannya terus turun ke desa. Provinsi jalan sendiri, Kabupaten jalan sendiri, desa jalan sendiri sehingga masalah tidak pernah selesai. Sehingga butuh sinkronisasi antara Desa dan Kabupaten serta Provinsi,” ungkapnya.

Selain listrik, ia juga mengkritisi program desa yang tidak berjalan sesuai rencana, bahkan ada yang mandek meskipun sudah masuk dalam perencanaan.