LINTAS SUMBA – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024, Ansy Lema, yang diusung oleh PDI Perjuangan, berhasil meraih posisi teratas, menggeser Emanuel Melkiades Laka Lena yang sebelumnya selalu memimpin.
Hasil survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia ini menunjukkan perubahan yang signifikan dalam peta elektabilitas para kandidat calon kepala daerah (cakada) NTT.
Survei yang dilakukan pada 9-14 Juli 2024 ini menunjukkan bahwa Ansy Lema memperoleh elektabilitas sebesar 6,9 persen, unggul tipis dari Melki Laka Lena yang berada di posisi kedua dengan 6,8 persen. Benny Kabur Harman menyusul di urutan ketiga dengan elektabilitas 6,3 persen.
Hasil survei tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat dalam survei sebelumnya yang dilakukan oleh IndekStat, Melki Laka Lena memimpin dengan elektabilitas 38,3 persen.
Dominasi Melki di survei-survei terdahulu membuatnya diprediksi akan dengan mudah memimpin kontestasi Pilgub NTT 2024.
Namun, data terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa peta persaingan semakin ketat. Meski Ansy Lema unggul dalam elektabilitas, mayoritas responden, yaitu sebesar 57,5 persen, masih belum menentukan pilihan.
Dalam hal popularitas, Ansy Lema dikenal oleh 38,8 persen responden, meski angka ini masih di bawah tokoh-tokoh besar seperti Gubernur petahana Victor Laiskodat.
Sementara itu, pasangan Simon Petrus dan Adrianu Gahru menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 13,7 persen, menunjukkan bahwa mereka juga memiliki basis dukungan yang kuat.
Peta politik semakin dinamis dengan dukungan resmi PDI-P kepada Ansy Lema sebagai calon gubernur dan Partai Hanura yang mendukung Jane Natalia Suryanto sebagai wakilnya. Survei yang melibatkan 1.000 responden ini memiliki margin of error sekitar 3 persen.
Hasil survei ini mencerminkan dinamika yang terus berkembang jelang Pilgub NTT 2024, dengan banyak faktor yang masih bisa mempengaruhi hasil akhir.***