LINTAS SUMBA – Gerakan Perubahan PMKRI dan GMKI Bersuara menggelar aksi damai di Kantor Bupati Sumba Barat Daya (SBD), pada Rabu, 7 April 2025.
Mereka menyuarakan dukungan atas keputusan pemerintah menutup tambang pasir laut yang merusak ekosistem pesisir SBD.
Penutupan itu tertuang dalam surat edaran dan instruksi bupati yang mencabut izin pengambilan pasir di wilayah pesisir.
Tambang liar disebut menyebabkan abrasi, rusaknya habitat pantai, serta menurunnya kualitas tanah dan daya dukung lingkungan.
Namun mahasiswa juga mendesak solusi nyata bagi warga yang butuh pasir untuk rumah, makam, bak air, dan WC.
Aksi damai ini langsung disambut Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang hadir menemui peserta aksi di halaman kantornya.
Ratu Wulla tidak sendiri. Ia didampingi Wakil Bupati Dominikus Alphawan Rangga Kaka, Sekda Etmundus Nau, dan sejumlah pejabat Pemkab.
Para Asisten dan beberapa pejabat dinas juga tampak hadir mendampingi saat dialog dengan massa aksi berlangsung.
“Saya senang, dan saya mau kalian tetap menjaga idealisme, berada di garis perjuangan. Saya senior, tapi ketika saya mengambil kebijakan yang salah kalian jangan membela saya. Kalian harus menjadi garda terdepan yang terus menyuarakan kepentingan masyarakat,” tegasnya.