LINTAS SUMBA – Belakangan ini, muncul pemberitaan yang menyudutkan Calon Gubernur Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema), atas tuduhan “menyangkal” kerja nyata Mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tuduhan tersebut tampak lebih seperti upaya manipulasi informasi yang tidak jujur.

Bagaimana tidak? Dalam debat di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana), Ansy Lema dengan jelas mengapresiasi kontribusi besar Jokowi bagi kemajuan NTT, khususnya di Labuan Bajo.

“Terima kasih Presiden Jokowi yang sudah membangun labuan bajo secara sangat keren,” ucapnya.

Namun, media tertentu justru memutarbalikkan fakta demi kepentingan yang tak transparan.

Alih-alih menafikan kontribusi Jokowi, saat itu, Ansy Lema justru menunjukkan sikap konstruktif dengan menggarisbawahi kebutuhan lanjutan bagi NTT, terutama di sektor ekonomi primer, pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Tetapi yang belum dibangun oleh presiden Jokowi adalah Sektor Ekonomi Primer ini, Sentra-Sentra Produksi; Sentra Pertanian, Sentra Peternakan, dan Sentra Perikanan Kelautan,” ungkapnya.

Pernyataan ini adalah bentuk kesadaran realistis bahwa pembangunan berkelanjutan perlu terus diperjuangkan oleh pemimpin selanjutnya.

Dengan kata lain, Ansy tidak menyangkal kontribusi Jokowi, tetapi mengusulkan pengembangan lebih lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan NTT secara menyeluruh.