LINTAS SUMBA – Sumba, sebuah pulau yang terletak di bagian timur Indonesia, bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan budaya yang memikat.
Salah satu aspek yang sangat mencolok dari warisan budaya pulau ini adalah kepercayaan tradisional mereka yang dikenal sebagai Marapu.
Asal Usul Marapu
Marapu adalah sistem kepercayaan tradisional yang telah dianut oleh masyarakat Sumba sejak zaman kuno.
Kata “Marapu” sendiri berasal dari bahasa lokal yang berarti “nenek moyang” atau “roh leluhur”.
Kehidupan sehari-hari dan kepercayaan spiritual sangat erat terkait dengan Marapu. Ini meliputi keyakinan tentang keberadaan roh leluhur yang mendiami alam semesta dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Tatanan dan Praktik Keagamaan
Marapu mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Sumba, termasuk upacara adat, tata cara pertanian, dan interaksi sosial.
Ritual-ritual yang berkaitan dengan Marapu meliputi perayaan kelahiran, kematian, perkawinan, dan berbagai tahapan kehidupan lainnya.
Salah satu ritual yang paling penting adalah “pasola”, sebuah festival tahunan yang diadakan untuk menghormati roh leluhur dan memohon kesuburan bagi tanah.
Perubahan dan Kontinuitas
Meskipun telah mengalami pengaruh agama-agama dunia seperti Islam dan Kristen, kepercayaan pada Marapu tetap kuat di Sumba.
Bahkan dalam masyarakat yang telah beralih ke agama-agama dunia, banyak aspek dari praktik Marapu masih terjaga dengan kuat.
Hal ini mencerminkan ketahanan budaya yang luar biasa dan kekayaan spiritual yang dimiliki oleh masyarakat.
Pelestarian dan Pembaruan
Dalam era modern ini, terjadi upaya yang lebih besar untuk melestarikan dan memahami warisan budaya Marapu.
Beberapa organisasi lokal dan internasional telah terlibat dalam proyek-proyek pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi berkelanjutan di Sumba.