LINTAS SUMBA – Penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam program-program kementerian akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) akan menjadi langkah strategis dalam merancang implementasi teknologi ini.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Jakarta Selatan, pada Selasa, 13 Februari 2025.
“Kita akan pelan-pelan, bertahap, hati-hati, dan terus melibatkan Kemenkomdigi di berbagai sektor,” ungkapnya.
Menurutnya, pemanfaatan AI berpotensi meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga membawa tantangan besar, termasuk risiko penyalahgunaan.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan para ahli dalam perumusan kebijakan yang tepat guna.
Selain itu, kata Muhaimin, kajian akademik yang komprehensif mengenai kecerdasan buatan juga perlu diselesaikan guna menyusun regulasi yang jelas dan adaptif.
Dia juga menegaskan, bahwa kecerdasan buatan ini bisa sangat membantu pekerjaan manusia, tetapi juga memiliki risiko jika tidak diatur dengan baik.
“Karena itu, kita semua harus bijak, waspada, dan pemerintah akan terus berupaya agar perkembangan AI ini inklusif, adil, transparan, dan benar-benar tidak merugikan,” tegasnya.