HUKUM & KRIMINAL

Penemuan 2 Kerangka di Bandung Barat: Ada Pesan Menyayat Hati di Dinding untuk Sang Ayah

×

Penemuan 2 Kerangka di Bandung Barat: Ada Pesan Menyayat Hati di Dinding untuk Sang Ayah

Sebarkan artikel ini
Pesan yang ditemukan di dinding rumah, tepatnya di ruang tamu dan kamar tidur, yang diduga ditulis oleh Indah dan Elia sebelum meninggal dan meninggalkan kerangka di kasur (@Shakila Zahra Familys/Facebook/Lintas Sumba)
Pesan yang ditemukan di dinding rumah, tepatnya di ruang tamu dan kamar tidur, yang diduga ditulis oleh Indah dan Elia sebelum meninggal (@Shakila Zahra Familys/Facebook/Lintas Sumba)

LINTAS SUMBA – Warga Kompleks Perumahan Tanimulya Indah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), digemparkan oleh penemuan dua kerangka manusia di dalam sebuah rumah pada Senin, 29 Juli 2024.

Kerangka tersebut ditemukan di atas kasur di salah satu kamar rumah tersebut, dan diduga merupakan sisa-sisa jasad seorang ibu bernama Indah dan anaknya, Elia.

Penemuan ini menjadi lebih menyedihkan dengan adanya sejumlah pesan yang ditemukan di dinding rumah, tepatnya di ruang tamu dan kamar tidur, yang diduga ditulis oleh Indah dan Elia sebelum kematian mereka.

Pesan-pesan tersebut ditujukan kepada Mudjoyo Tjandra, yang merupakan suami dari Indah dan ayah dari Elia.

Salah satu pesan yang ditemukan di dinding berbunyi, “Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipakai di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia.”

Baca Juga:  TERKINI! Penggerebekan di Pelabuhan Waikelo: Ribuan Liter Minyak Tanah Disita

Dalam pesan lainnya, Indah juga menyampaikan harapannya agar rumah tersebut diwakafkan untuk dijadikan masjid bagi warga sekitar.

“Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya.”

Baca Juga:  Rokok Ilegal Merajalela di Sumba Barat Daya: Minimnya Tindakan Hukum?

Tidak hanya Indah, Elia, sang anak, juga diduga menuliskan pesannya sendiri di dinding ruang tengah. Pesan tersebut berbunyi, “Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna.”

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, yang menangani kasus ini menyatakan bahwa tulisan-tulisan di dinding tersebut diduga kuat merupakan curahan hati terakhir dari Indah dan Elia sebelum meninggal.

Ikuti berita terupdate dari Lintas Sumba di Google News dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stop Copas!