LINTAS SUMBA – Sumba, selain memiliki daya tarik alam yang menakjubkan, juga memiliki pesona wisata budaya yang sangat menarik, contohnya adalah event Pasola.

Menurut kisah masa lalu, upacara ini aslinya berasal dari kata hola (sola) yang merujuk pada material kayu yang digunakan dalam lembing.

Dalam tradisi adat Sumba yang disebut Pasola ini, terdapat sebuah tradisi perang adat dimana dua kelompok Satria Berkuda saling melawan.

Mereka saling mengejar dan melemparkan lembing kayu kepada lawan mereka.

Upacara tradisional Pasola diadakan sebagai ekspresi kegembiraan untuk memperingati musim tanam padi.

Terlebih lagi, tradisi ini juga digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada Leluhur Orang Sumba, Marapu, dengan tujuan memohon pengampunan, serta keberuntungan dan keberkahan dalam panen yang melimpah.

Dalam acara Pasola, seorang Pemimpin Adat (Rato Adat) akan bertindak sebagai perantara antara dua suku besar yang sedang bertentangan.

Meskipun nyawa mereka akan menjadi taruhan, para peserta tetap akan berani maju dengan penuh keberanian karena sadar akan bahayanya ritual ini.

Jika mengalami luka atau kehilangan jiwa, kebiasaan yang telah disepakati adalah bahwa rasa dendam tidak boleh diungkapkan di luar arena, dan balas dendam hanya boleh dilakukan pada festival Pasola berikutnya.

Ritual ini juga menganggap bahwa darah yang tercecer pada acara tersebut adalah simbol keberhasilan dalam panen dan jumlah berkat yang melimpah dari Tuhan.

Air yang berasal dari lukahan tubuh para peserta Pasola diyakini oleh penduduk setempat memiliki kemampuan ajaib untuk memperkaya dan menghidupkan.

Pasola sering diadakan tiap tahun pada bulan Februari dan Maret.