LINTAS SUMBA – Thailand telah lama dikenal sebagai salah satu negara dengan budaya yang terbuka terhadap keberagaman gender dan seksual.

Di tengah arus global menuju kesetaraan LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer, dan lainnya), negara ini memegang peran penting dalam memberikan ruang dan dukungan bagi individu-individu dari komunitas tersebut, termasuk dalam institusi pernikahan sesama jenis.

Sejarah dan Budaya

Tradisi toleransi terhadap variasi gender dan seksual di Thailand tidaklah baru.

Sejak zaman kuno, budaya di sana telah menerima konsep “Kathoey”, yang mengacu pada individu transgender atau non-biner.

Kathoey telah diakui dan diterima dalam masyarakat setempat, baik dalam bidang hiburan, seni, maupun kehidupan sehari-hari.

Pernikahan Sesama Jenis dalam Budaya Thailand

Meskipun Thailand belum melegalkan pernikahan sesama jenis secara nasional, terdapat fenomena yang dikenal sebagai “Pernikahan Buddha” di mana pasangan sesama jenis melakukan upacara pernikahan di kuil Buddha dengan dukungan komunitas lokal.

Meskipun upacara tersebut tidak memiliki status hukum yang diakui secara resmi, banyak pasangan LGBTQ+ di Thailand menganggapnya sebagai langkah penting dalam ikatan emosional dan spiritual mereka.

Dukungan dan Kesadaran Masyarakat

Salah satu alasan utama di balik penerimaan pernikahan sesama jenis di Thailand adalah dukungan yang luas dari masyarakat dan pemerintah setempat.

Negara putih gajah ini dikenal karena keberagaman dan toleransinya terhadap berbagai identitas gender dan orientasi seksual.

Selain itu, industri pariwisata yang besar di negara ini telah menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka terhadap budaya asing dan nilai-nilai kesetaraan.

Pengaruh Agama

Meskipun mayoritas penduduk Thailand adalah Buddha, agama Buddha tidak memiliki pandangan yang kaku terhadap pernikahan dan gender.

Dalam praktiknya, Buddhisme cenderung menerima keberagaman dan menyediakan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri tanpa dikecam atau dibatasi oleh norma-norma gender yang kaku.

Tantangan dan Perubahan

Meskipun budaya Thailand cenderung lebih terbuka terhadap keberagaman gender dan seksual, masih ada tantangan dan stigma yang dihadapi oleh individu LGBTQ+.