LINTAS SUMBA – Socrates adalah seorang filsuf dari Yunani. Ia hidup pada masa Yunani klasik dan merupakan filsuf pemikir antroposentrisme.
Pemikiran filsafatnya bertujuan mengenal manusia dan alam semesta melalui teori.
Yang paling terutama dari pemikirannya adalah tentang hakihat dari manusia.
Socrates mengubah perhatian filsafat dari filsafat alam menjadi filsafat manusia.
Pendekatan yang dilakukannya ialah pendekatan rasionalisme dan mengkajinya dengan akal.
Diketahui, pemikiran yang didasari dari akal membuat seseorang mempunyai rasa ingin tahu. Hal inilah yang disebut dengan kebijaksanaan.
Di masa hidupnya ia tidak mempercayai adanya mitos.
Socrates mempunyai pemikiran yang tertuang menggunakan pemikiran sofisme.
Hal tersebut diartikan sebagai kemampuan menggunakan metode dialog yang membuatnya memperoleh simpati dari para pemuda.
Ia dimusuhi oleh para penganut kepercayaan dewa dan Tuhan karena dianggap merusak moral para pemuda dan menolak keberadaan dewa atau Tuhan yang di akui negaranya.
Socrates merupakan salah satu tokoh yang memperkenalkan istilah ”filsafat” di lembaga pendidikan.
Adapun metode yang digunakannya adalah metode kebidanan. Metodi ini yang menjadi awal perkembangan metode induktif secara de fakto.
Pemikiran socrates ini mempengaruhi muridnya yaitu Plato dan kemudian ke Aristoteles yang merupakan murid dari Plato.
Pemikirannya memiliki pengaruh besar hingga kedunia barat. Pemikiran yang diutamakannya adalah filsafat moral atau etika.***
Ikuti berita terupdate Lintas Sumba dengan KLIK DI SINI.