LINTAS SUMBA – Nyale, dikenal juga sebagai ‘spaghetti dari laut‘. Mungkin bukan makanan sehari-hari bagi kebanyakan orang, tetapi bagi beberapa budaya, ini adalah sumber protein yang lezat dan bergizi.
Makan cacing laut dapat terdengar asing atau bahkan mengejutkan, namun kebiasaan ini telah lama ada di beberapa komunitas pesisir di seluruh dunia.
Artikel ini akan menjelajahi dunia cacing laut yang dimakan, memberikan wawasan tentang nilai gizi mereka, dan bagaimana mereka disiapkan untuk konsumsi.
Jenis Cacing Laut yang Dimakan
Salah satu jenis cacing laut yang paling terkenal dan sering dikonsumsi adalah cacing palolo.
Cacing ini banyak ditemukan di Pasifik Selatan dan merupakan bagian penting dari diet lokal di tempat-tempat seperti Samoa dan Fiji.
Bahkan ada beberapa daerah di Indonesia yang diketahui menjadi habitat cacing tersebut, di antaranya Sumba, Maluku dan Lombok.
Cacing yang biasa disebut Nyale/Nale oleh masyarakat sumba ini memiliki rasa yang khas dan biasanya dikumpulkan untuk dimakan saat Nyale bermunculan di permukaan laut dalam fenomena tahunan yang dikenal sebagai “munculnya cacing nyale”.
Nilai Gizi Cacing Laut
Cacing laut adalah sumber protein yang sangat baik, rendah lemak, dan kaya akan nutrisi penting seperti omega-3 asam lemak, zat besi, dan zinc.
Cacing ini juga mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin B12 yang penting untuk kesehatan saraf dan darah. Karena nilai gizi yang tinggi ini, cacing laut sering dianggap sebagai makanan super dari laut.
Persiapan dan Konsumsi
Cacing laut dapat diolah dengan berbagai cara tergantung pada tradisi kuliner setempat.
Di beberapa tempat, cacing laut dimakan mentah, sering kali dicampur dengan jus lemon atau jeruk nipis untuk menambah rasa.
Di tempat lain, cacing laut bisa digoreng, direbus, atau bahkan dijadikan sup.
Resep Cacing Palolo
Sebagai contoh, berikut adalah resep sederhana untuk memasak cacing palolo, yang dapat Anda coba jika berkesempatan:
Bahan-Bahan:
- Segenggam cacing palolo segar
- Jus lemon atau jeruk nipis
- Bawang hijau, iris tipis
- Cabe rawit, iris tipis (opsional)
- Garam dan lada secukupnya
Langkah-Langkah:
- Bersihkan cacing: Bilas cacing palolo dengan air laut atau air tawar untuk membersihkannya.
- Marinasi: Campur cacing dengan jus lemon atau jeruk nipis, biarkan selama beberapa menit agar rasa asamnya meresap.
- Tambahkan bumbu: Tambahkan bawang hijau, cabe rawit, garam, dan lada.
- Sajikan: Cacing palolo siap disajikan sebagai hidangan mentah yang segar atau dapat dimasukkan ke dalam resep lain sesuai selera.
Meskipun mungkin bukan pilihan pertama bagi banyak orang, cacing laut adalah bagian dari diet tradisional di beberapa komunitas dan memiliki nilai gizi yang signifikan.
Dengan rasa yang unik dan kandungan gizi yang tinggi, cacing laut bisa menjadi penambahan yang menarik dan sehat untuk menu makanan laut.
Baik itu untuk mencoba sesuatu yang baru atau untuk menggali lebih dalam tradisi kuliner, cacing laut adalah topik yang layak untuk dijelajahi lebih lanjut oleh para penikmat makanan dan petualang kuliner.***
Tinggalkan Balasan