LINTAS SUMBA – Salah satu kesepakatan dalam Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Kepresidenan Bogor pada Tanggal 26 Januari 2024 lalu adalah peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Timor Leste.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia Kalake, saat membuka Forum Business dan Business Matching Pengusaha Muda NTT dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Kegiatan itu tepatnya dilaksanakan di Hotel Harper Kupang, Provinsi NTT pada Selasa, 19 Maret 2024.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake menyampaikan, bahwa segala upaya telah dilakukan untuk meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara.
“Diantaranya membangun konektivitas darat dan laut seperti membuka rute Angkutan Lintas Batas Negara dengan rute Kupang-Dili dan Dili-Kupang juga kehadiran Terminal Barang Internasional di Motaain,” tuturnya.
Ayodhia mengungkapkan, syarat perlintasan bagi masyarakat kedua wilayah yang berbatasan darat ini juga makin dipermudah.
“Terlebih kami juga dalam pembicaraan yang intensif dengan beberapa maskapai penerbangan, agar ada direct flight khususnya dari Kupang-Dili dimana hal ini untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” ungkapnya.
Sekalipun dipisahkan oleh batas administrasi pemerintahan dan kedaulatan sebagai sebuah negara, Provinsi NTT dan Negara Timor Leste memiliki kedekatan yang sangat erat baik secara sosio kultural maupun ekonomi.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat Timor Leste yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat rapat dengan masyarakat NTT terutama yang tinggal di daerah Perbatasan.
Selain itu, secara ekonomi kedua daerah ini memiliki hubungan dagang yang saling menopang satu sama lain.
Karena itu, Pj. Gubernur NTT menjelaskan, berdasarkan data statistik tahun 2023, dari total nilai ekspor NTT yang didominasi sektor non migas sebesar 74,086 juta dollar, sekitar 77 persen diekspor ke Negara Timor Leste.
Sementara itu, total impor dari negara Timor Leste ke NTT sekitar 4,1 persen yang sebagian besar terdiri dari kopra dan kopi.
Untuk bulan Februari 2024, kegiatan ekspor-impor dan pelintasan orang melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain menghasilkan devisa sebesar Rp. 55,8 miliar lebih dan 18.859 pelintas.