LINTAS SUMBA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menggalakkan kampanye untuk menurunkan angka stunting di tingkat kabupaten/kota.

Kegiatan terbaru dilakukan di Kampung Bali Bapa, Desa Gollu Sapi, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada Jumat, 26 Juli 2024.

Kampanye kesehatan itu dilaksanakan bersama mitra kerja mereka, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IX Ratu Ngadu Wulla Talu.

Dalam kesempatan itu, Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Desri, menekankan pentingnya perencanaan keluarga yang matang untuk mencegah stunting.

“Perencanaan ini penting mulai dari kapan berkeluarga dan berapa jumlah anak yang diinginkan. Hal ini krusial untuk mengurangi risiko stunting di masa depan,” ujarnya.

Kampanye ini fokus pada keluarga yang memiliki anak usia bawah dua tahun (Baduta) atau umur 0-24 bulan dan remaja, yang dianggap sebagai calon penerus yang perlu kualitas kesehatannya dipersiapkan dengan baik.

Penyebab utama stunting, menurutnya, karena kurangnya asupan gizi, terutama selama Seribu Hari Pertama Kehidupan (Seribu HPK).

BKKBN juga telah melatih kader-kader yang terdiri dari kader KB, bidan, dan kader PKK untuk mendampingi keluarga sasaran. Kata Desri, mereka bertugas memberikan edukasi dan dukungan, termasuk pemberian suplemen bagi ibu hamil yang kekurangan darah.

“Kami berharap, dengan dukungan dari pemerintah desa, kampanye ini dapat menjadi prioritas utama sehingga anak-anak kita mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional,” tambahnya.