LINTAS SUMBA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mengakselerasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan dan peningkatan kapasitas 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), termasuk RSUD Reda Bolo di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara yang digelar, pada Jumat, 17 Januari 2024 ini, dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf Presiden Letjen TNI (Purn) AM Putranto, dan Bupati Sumba Barat Daya Yohanes Oktavianus.
Sambutan khas Sumba berupa tarian adat dan penyelempangan kain adat diberikan kepada Menteri Kesehatan dan rombongan oleh Kepala RSUD Reda Bolo, dr. Evi Marpaung.
Saat ditemui awak media, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas RSUD merupakan salah satu dari tiga program prioritas Quick Win Kemenkes. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah terpencil dan terbelakang dengan menaikkan status 66 RSUD dari Tipe D menjadi Tipe C.
“Satu rumah sakit itu mendapatkan alokasi dana sebesar 150 miliar. Saya juga berterima kasih sekali kepada Bapak Presiden prabowo yang mengalokasikan dana khusus untuk Kementerian Kesehatan, untuk membangun enam rumah sakit di kabupaten-kabupaten tertinggal dan terpencil dalam 2 tahun ke depan,” ujarnya.
Program ini juga mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Budi menjelaskan bahwa Kemenkes akan membuka program pendidikan singkat selama satu tahun bagi dokter lokal untuk mendalami spesialisasi, khususnya dalam menangani penyakit jantung, kanker, dan stroke.
“Terutama dokter-dokter lokal, putra-putri daerah akan dibiayai negara. Saya sudah ada tuh dana nya 1000 orang dokter untuk bisa belajar memperdalam ilmu-ilmu spesalis untuk tiga penyakit utama tadi, stroke, jantung sama kanker,” jelasnya.
Selain itu, Kemenkes juga menggandeng lembaga pendidikan dalam dan luar negeri untuk mengatasi keterbatasan fasilitas pelatihan dokter spesialis. Presiden Prabowo sendiri turut mendukung inisiatif ini, termasuk dengan menjalin kerja sama hingga ke India.
“Jadi saya harapkan Teman-teman di daerah NTT jadilah dokter. Bupati dan para senior Pejabat Daerah di sini, yuk, diberikan motivasi dong, putra-putri daerah NTT untuk mau jadi dokter, mau belajar dan mau mengabdi balik. Jangan kemudian keluar daerah, ke Jawa,” harapnya.
Ia juga berharap, agar Program Quick Win ini menjadi solusi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas di 514 kabupaten/kota, termasuk wilayah terpencil di Indonesia.***