LINTAS SUMBA – Tokoh agama Kota Kupang, Romo. Amanche Franck Oe Ninu Pr menyayangkan  peristiwa bunuh diri yang saat ini menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat.

“Memang kita menyesali perbuatan suadara-saudara kita yang melakukan aksi bunuh diri. Biar bagaimana pun kehidupan adalah rahmat anugerah dari Tuhan yang harus dijaga. Nafas kehidupan itu adalah pemberian dari Allah sekaligus tanggung jawab bagi manusia. Jadi bunuh diri adalah penolakan terhadap rahmat dan anugerah yang Tuhan berikan,” kata RD Amanche, Selasa (22/1/2024).

Menurutnya dari sisi iman aksi bunuh diri adalah dosa. Sebab hal tersebut merupakan suatu kondisi di mana manusia tidak berhasil menjaga anugerah/rahmat dan juga kepercayaan yang diberikan Tuhan dalam kehidupannya. Bukan hanya oknum yang melakukan tindakan bunuh diri mengalami kematian secara paksa, akan tetapi baginya oknum tersebut  menolak rahmat dan sekaligus menutup harapan di masa depan.

RD Amanche munuturkan bahwa semuanya itu adalah dosa karena orang-orang yang melakukan bunuh diri itu mereka telah menolak rahmat anugerah dari Tuhan yakni cinta Tuhan yang berlimpah yang diterima lewat kelahiran, keberadaan manusia di dunia, baik perjumpaan, persahabatan, dan kesempatan untuk melayani dan hadir sebagai sahabat dan saudara.

Aksi bunuh diri adalah penolakan terhadap hal-hal tersebut. Padahal sebagai orang-orang beriman manusia mestinya berjalan menuju masa depan, meskipun terdapat banyak rintangan dan tantangan-tantangan kesulitan dosa di dunia ini. Manusia semestinya memberi perspektif harapan dalam hidup.

“Kita juga perlu berbicara tentang bagaimana kita sebagai komunitas beriman orang-orang beriman bukan hanya gereja saja tetapi semua orang yang percaya pada kehidupan yang memberikan harapan kita juga harus membuat masyarakat kita menjadi masyarakat yang berpengharapan,” ucapnya.

RD Amanche juga menerangkan tindakan bunuh diri disebabkan oleh persoalan-persoalan pribadi atau persolan-persoalan lingkungan masyarakat.