LINTAS SUMBA – Survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia mengungkapkan dinamika elektoral pasca penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Survei yang dilakukan dari tanggal 28 September hingga 5 Oktober 2024 ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di NTT.
Hasil simulasi dengan tiga nama calon menunjukkan bahwa Yohanes Fransiskus Lema (Ansy Lema) berada di posisi terdepan dengan dukungan 33,5%.
Posisi kedua ditempati oleh Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki Laka Lena) dengan 26,7%, disusul oleh Simon Petrus Kamasi (SPK) dengan 22,5%. Sebanyak 17,3% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara itu, berdasarkan hasil simulasi dengan tiga pasangan calon menunjukkan bahwa Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto berada di posisi terdepan dengan dukungan 36,6%.
Posisi kedua ditempati oleh Melki Laka Lena dan Johni Asadoma dengan 27,4%, disusul oleh SPK dan Adrianus Garu dengan 23,9%. Sebanyak 12,1% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Alasan utama pemilih memilih calon gubernur juga terungkap dalam survei ini. Sebanyak 24,3% responden menyatakan bahwa perhatian pada rakyat menjadi faktor utama.
Di antara ketiga kandidat, Yohanes Fransiskus Lema memperoleh dukungan tertinggi dalam kategori ini, dengan 31,8% responden memilihnya karena kepeduliannya terhadap rakyat.
SPK, yang berada di urutan ketiga dalam simulasi, justru dipilih oleh mayoritas responden (34,6%) karena statusnya sebagai putra daerah.