POLITIK

Yohanis Fransiskus Lema: Tolong Nelayan Tani Ternak Berarti Tolong NTT

×

Yohanis Fransiskus Lema: Tolong Nelayan Tani Ternak Berarti Tolong NTT

Sebarkan artikel ini
Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor Urut 1, Yohanis Fransiskus Lema, bersama seorang mama, yang sedang menjual hasil taninya (TIM/Lintas Sumba)
Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor Urut 1, Yohanis Fransiskus Lema, bersama seorang mama yang sedang menjual hasil taninya (TIM/Lintas Sumba)

LINTAS SUMBA – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema, menekankan pentingnya pembangunan yang berfokus pada sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat, yaitu nelayan, petani, dan peternak.

Hal ini diungkapkan dalam unggahan instagram pribadinya @ansy.lema, sebagaimana dilansir Lintas Sumba, pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Menurut Ansy Lema, ketiga profesi tersebut merupakan tulang punggung perekonomian NTT.

Dirinya menjelaskan bahwa selama menjabat di Komisi IV DPR RI, ia melihat langsung kondisi masyarakat NTT yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, petani, dan peternak.

Baca Juga:  Tuduhan Tak Berdasar: Ansy Lema Tidak Pernah Menyangkal Peran Jokowi di NTT

“Sejak saya duduk di Komisi IV, kebetulan Komisi IV ini adalah komisi yang menurut saya sangat NTT, Karena menyentuh mayoritas kehidupan sehari-hari masyarakat NTT yang berprofesi sebagai Nelayan, sebagai Petani dan Peternak,” jelasnya.

NTT baginya bukanlah sekadar slogan. Menurutnya, kata ini menjadi semangat perjuangan dirinya selama masih menjadi DPR RI.

“Saya bilang sejak saya ada di Komisi IV NTT itu sudah saya ganti jadi Nelayan Tani Ternak. Maksudnya apa? Ini menjadi spirit perjuangan saya,” jelas Ansy menambahkan.

Baca Juga:  Safari Politik di Sumba Barat Daya, Jane Natalia Suryanto: Berbuat Dulu, Baru Berani Jadi Calon

Ia menegaskan bahwa memperbaiki nasib nelayan, petani, dan peternak adalah langkah utama untuk mengentaskan NTT dari kemiskinan.

Kata Ansy, berdasarkan data, dari sekitar lima juta penduduk NTT, 20 persen atau sekitar satu juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka umumnya tinggal di pedesaan dengan profesi sebagai petani dan peternak tradisional, sementara yang tinggal di pesisir adalah nelayan.

Ikuti berita terupdate dari Lintas Sumba di Google News dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stop Copas!