LINTAS SUMBA – Intan, Asisten Rumah Tangga (ART) asal Loli, Sumba Barat, jadi korban penyiksaan brutal di rumah majikannya di Batam.

Insiden kekerasan terjadi di kawasan elit Sukajadi. Intan dipukul dengan sapu dan obeng, ditendang di wajah, dada, hingga kemaluan.

Tak hanya fisik, ia juga dihina dengan makian keji: “anjing”, “babi”, bahkan “lonte”. Kekerasan itu berlangsung nyaris setiap hari.

Air mata Angraini, kakak kandung Intan, tak terbendung saat menceritakan kondisi adiknya yang kini trauma dan penuh luka.

“Adik saya datang untuk kerja, bukan disiksa seperti binatang,” ujar Angraini, saat diwawancarai wartawan, pada Minggu, 22 Juni 2025.

Penyiksaan disebut telah berlangsung sejak Intan mulai bekerja. Namun dua hari terakhir menjadi puncak paling mengerikan.

Pekerjaan rumah yang dianggap tak rapi, langsung dibalas pukulan dan hinaan. Tak ada ampun, tak ada rasa manusiawi.

Ponsel korban disita sejak awal, membuatnya terisolasi total. Kontak keluarga terputus. Ia seperti “terpenjara di rumah orang”.

Intan akhirnya meminjam HP tetangga majikan dan menghubungi keluarganya dalam kondisi panik dan menangis ketakutan.