LINTAS SUMBA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi (HR) biji kakao untuk Februari 2025 sebesar 11.102,84 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton (MT).
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 553,25 dolar AS atau 5,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini berdampak pada meningkatnya Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi 10.600 dolar AS per MT.
Demikian disampaikan Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Isy Karim, di Jakarta, pada Sabtu, 1 Februari 2025.
“Peningkatan HR dan HPE biji kakao, antara lain dipengaruhi peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa hal ini terjadi karena adanya penurunan produksi biji kakao terutama dari produsen utama di wilayah Afrika Barat.
Selain biji kakao, HPE untuk produk kulit pada Februari 2025 tetap sama seperti bulan sebelumnya. Namun, beberapa jenis produk kayu mengalami perubahan harga.
Produk kayu yang mengalami kenaikan HPE antara lain:
- Kayu veneer dari hutan tanaman
- Lembaran kayu untuk kotak pengepakan
- Kayu dalam serpihan berbentuk kepingan atau pecahan
- Serpih kayu (chipwood)
- Kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm² dari jenis merbau serta dari hutan tanaman seperti pinus, gemelina, acacia, sengon, dan karet
Sementara itu, beberapa produk kayu yang mengalami penurunan HPE, yaitu:
- Kayu veneer dari hutan alam
- Kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm² dari jenis meranti dan rimba campuran
- Sortimen kayu dari hutan tanaman seperti balsa dan eucalyptus