LINTAS SUMBA – KECEMASAN dan keterancaman adalah situasi batin orang yang hidupnya tidak tenang, lantaran ada sesuatu yang menggerogoti diri dan mengganggu dinamika hidupnya.
Keadaan semacam ini dapat mengakibatkan daya nalar menjadi buntu, tindakan tidak bijaksana dapat saja terjadi. Bahkan orang lain dapat dipandang sebagai ancaman bagi kenyamanan hidupnya.
Perikop Injil hari ini (Lukas 9:7-9) berceritera mengenai “Herodes dan Yesus.” Sepertinya, Herodes sedang mengalami gangguan kejiwaan ketika ia mendengar segala sesuatu yang terjadi di luar sana.
Ia dihantui oleh rasa takut dan khawatir karena kekuasaan yang sedang dimiliki tidak menjamin terciptanya iklim rasa aman dan damai.
Herodes lalu berkata: “Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu, ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. (Ayat 9)
Herodes tidak mampu membungkam kebenaran. Ia malah tidak dapat mengontrol emosi dan ambisinya, sehingga membunuh Pembawa dan Pencinta Kebenaran.
Mestinya, pada diri Herodes ada kerinduan untuk bertemu Yesus, tapi malah pada dirinya tidak ada secercah harapan, melainkan ingin membunuh Yesus.
Kalau saja ia punya kerinduan yang tinggi untuk bertemu Yesus, maka sudah pasti kerinduan itu akan terwujud.
Hanya orang yang mencintai dan menghayati kebenaran serta mengamalkannya mengalami keselamatan. Sedangkan, orang yang menolak dan mengkhianati kebenaran akan selalu merasa cemas dan gelisah sepanjang hidupnya.