LINTAS SUMBA – Calon Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, baru-baru ini menyatakan bahwa pasangan calon lain tidak memiliki jaringan yang kuat di pemerintahan pusat.
Dalam orasinya di Lapangan Galatama, Sumba Barat Daya, pada Kamis, 18 September 2024, Johni berargumen bahwa hanya pasangan Melki Laka Lena yang memiliki akses ke Presiden, Menteri, dan DPR RI.
“Pasangan yang lain tidak punya jaringan ke Presiden, tidak punya jaringan ke menteri-menteri, tidak punya jaringan ke DPR RI. Hanya Melki Johni,” kata Johni Asadoma.
Namun, klaim ini tampaknya lebih merupakan retorika politik daripada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mari kita lihat sosok Ansy Lema. Sebagai anggota DPR RI, Ansy memiliki koneksi yang kuat dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Program-program pemberdayaan yang telah diimplementasikan, seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan bantuan kepada petani serta nelayan, membuktikan bahwa Ansy tidak hanya memiliki jaringan, tetapi juga memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat NTT.
Dengan total bantuan mencapai puluhan miliar rupiah, bukankah ini menunjukkan keberhasilan dan pengaruh yang jauh lebih nyata?
Di sisi lain, calon Wakil Gubernur NTT Jane Natalia Suryanto, seorang politisi muda dan pengusaha, juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap masyarakat.
Melalui kehadirannya di berbagai komunitas, Jane berupaya menyelesaikan isu-isu pendidikan, kesehatan, dan sosial, menjadikannya figur yang relatable dan memiliki kepedulian terhadap kebutuhan rakyat.